saat saya diminta menjadi presenter pada kegiatan Seamolec pertama kali, saya berpikir, topik apa yang Akan saya sampaikan pada audience guru-guru hebat sejawa Barat. Akhirnya saya memilih menyampaikan materi yang sudah saya pahami yaitu membuat soal USBN, kebetulan saya salah seorang penulis soal USBN di Kabupaten Karawang. Saya ingin berbagi pengalaman menjadi penulis soal USBN, sehingga saya beri judul materi saya" Trik Pembuatan Soal USBN".
saya mendapat amanah membuat soal
Ujian Sekolah Berbasis Nasional sudah 3 kali, sejak dimulainya USBN 2016 hingga
tahun 2019 sekarang. Tentu banyak hal suka duka yang dialami, untuk itu saya
rangkum dalam tulisan ini, sebagai bentuk berbagi saya dengan rekan sesama guru
lainnya.
Berdasarkan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 57 Tahun 2015 pasal 13 penulis soal USBN
terbagi atas dua, antara lain oleh Kementrian Pusat sebanyak 20-25 % dan di
buat oleh MGMP sebanyak 80-75% di bawah koordinasi Dinas Pendidikan setempat.
Sebagai ketua MGMP mata
pelajaran IPS sekaligus sebagai sekertaris Forum MGMP semua pelajaran di
Kabupaten Karawang. Penulis bertanggung jawab melaksanakan tugas ini bersama
rekan-rekan pengurus MGMP mata pelajaran lain.
Atas dasar diatas, maka
penulis menjadi presenter menyampaikan materi Trik Penulisan soal USBN ini sebagai tugas pertama saya di Seamolec
VCI 23.1(lin youtube terlampir), dengan maksud saya berbagi kepada guru-guru
hebat lainnya tentang pengalaman saya menjadi Penulis Soal USBN di Kabupaten
Karawang. Saya berharap saya bisa memberikan sedikit pencerahan kepada
guru-guru lain bagaimana penulisan soal dibuat sesuai dengan pengetahuan saya.
Tidak semua pengurus MGMP
mendapat tugas membuat soal, tentunya hanya pengurus MGMP yang sudah memiliki
kemampuan pembuat soal yang di akui secara nasional Maupun Kabupaten. Menjadi
pembuat soal USBN sudah seharusnya mempersiapkan diri secara matang, selain itu
seorang penulis soal USBN harus bersikap hati hati, teliti dan dapat memagang
amanah untuk menjaga kerahasian soal hingga saat USBN berlangsung.
Untuk MGMP Pendidikan Agama,
PPKn, dan IPS sudah dilatih langsung oleh kementrian Pendidikan Nasional secara
serentak di tahun tahun 2016. Selanjutnya pada tahun 2017, di latih pula
beberapa mata pelajaran di tingkat Kabupaten.
Sedangkan perlengkapan yang
harus di sertakan saat penulisan soal USBN adalah :
1. Kisi-kisi
materi pelajaran bernomor yang disiapkan kementrian pendidikan, sebagai
panduan pembuatan indikator soal.
2. Buku
Bahan Ajar dari mata pelajaran masing-masing mulai semester 1 sampai semester 6.
3. Silabus
mata pelajaran masing-masing dari semester 1 sampai semester 6.
4. Daftar
kata Kerja Oprasional atau Taksonomi Blom dan Anderson aspek kognitif.
5. Panduan
Penulisan soal Pilihan Ganda dan Uraian
6. Format
kisi-kisi penulisan soal
7. Soal
Link Pusat setiap mata pelajaran yang berkisar antara 20-25% yang disiapkan
oleh kementrian pendidikan .
8. Menyiapkan
bahan untuk Stimulus seperti Gambar-gambar, kalimat kutipan, grafik, bagan,
dll.
Setelah semuanya di persiapkan, tentunya
masuk pada langkah membuatan soal .Untuk membuat soal yang baik sesuai dengan
paduan, hendaknya membuatkan indikator soal yang tepat pula. Sebagai acuan
membuat soal. Tidak jarang kita lihat guru membuat soal berasal dari latihan
kerja siswa atau dari internet yang sudah jadi, sementara kisi-kisi belum di
buat, ini sangat salah sekali. Kisi-kisi adalah panduan membuat soal, hendaknya
dilakukan pertama kali sebelum soal dibuat.
Dalam kisi-kisi soal sendiri, tercantum komponen
sebagai berikut : Kompetensi Dasar,
Materi ajar, Level soal, Indikator soal, sumber soal, no soal, dan bentuk soal
dengan pengisiannya di pandu pada kisi-kisi bernomor dari kemendikbud.
Selain itu soal USBN haruslah HOTS (
Hight other Thinking skills) . untuk membuat soal USBN berbasis HOTS tersebut
yang perlu di siapkan adalah :
1. Soal
memuat komponen A , B, C, dan D , kepanjangan dari A(Audience) dalam hal ini
adalah siswa, B(Behavior) dalam hal ini adalah kata kerja yang menjadi harapan
kemampuan siswa, C(conditont) kondisi yang menjadikan soal tersebut di pahami,
di mengerti. Dan D (Degree) Adanya batasan dalam soal, sehingga soal mudah di
jawab, di pahami, dan masuk akal untuk di jawab sesuai waktu dan kondisi
pembelajaran.
2. Stimulus
(bisa berupa: kalimat / ulasan /gambar /grafik /peta /rumus /dan sebagainya
yang bisa membantu memahami soal, agar mudah dimengerti. Stimulus tidak harus
ada, tergantuk kondisi soal yang di buat..
3. Berpedoman
pada petunjuk soal Pilihan Ganda dan Uraian
4. Mampu
menggunakan Komputer dengan baik minimal Microsoft Word.
Contoh
format kisi-kisi soal
Mata Pelajaran : IPS
Kurikulum : 2006
Tahun Pelajaran: 2018/2019
No.
|
Kompetensi Yang Diuji
|
Materi
|
Kelas
|
Level Kognitif
|
Indikator Soal
|
Nomor
Soal
|
Bentuk Soal
|
1
|
VII
|
Ditampilkan
pernyataan manfaat peta, atlas dan globe. Siswa dapat menjelaskan manfaat peta
|
3
|
Pilihan Ganda
|
Kisi-kisi soal mengacu kepada kisi-kisi
materi bernomor yang di berikan oleh Kemendikbud seperti diatas. Materi Peta
Atlas dan Globe ada pada pelajaran IPS kelas VII. Hal ini di dapat dari silabus
IPS kelas VII Kurikulum 2006
Soal pilihan ganda untuk indikator tersebut
adalah :
Perhatikan
pernyataan di bawah ini :
1.
Menunjukkan
posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi.
2.
Menggambarkan
bentuk-bentuk di permukaan bumi,
3.
Sebagai media peraga bentuk bumi dan
rotasinya.
4.
Sebagai alat yang praktis dibawa kemana saja
karena terbentuk kumpulan dalam buku
Fungsi peta di tunjukkan
dengan nomor ….
A.
1
dan 2 B. 2
dan 3 C. 3 dan 4 D. 1,
dan 4
Begitu selanjutnya pada soal soal yang lain. Setelah
soal di serahkan kepada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten, maka
soal di amankan dan penulis soal wajib menandatangani berita acara penyerahan
soal serta berjanji menjaga kerahasian soal dengan baik.
Tentunya tak mudah menjaga kerahasian ini,
karena teman-teman MGMP dan teman di sekolahpun mengetahui akan keterlibatan
seorang pengurus MGMP yang membantu dalam penulisan soal tersebut. Dan tentunya
banyak juga rekan-rekan yang menanyakan apakan soal tersebut bisa di share kepada
mereka. Nah disinilah sebagai seorang penulis soal USBN di uji apakah mampu
menjaga kerahasian, atau menggunakan perasaan pribadi untuk memberikan
informasi soal sebelum waktu pelaksanaan nya. Disinilah butuh keberanian untuk
menyampaikan apa adanya bahwa kita terikat peraturan untuk menjaga kerahasiaan
dengan cara yang lebih sederhana dan tidak menyinggung perasaan teman-teman
yang meminta bocoran soal.
Akhirnya semoga rekan-rekan semua mendapat
kepercayaan menulis soal USBN dan Amanah menjaga kepercayaan tersebut.
Comments
Post a Comment