Saya menulis artikel ini karena menyadari bahwa pembuatan RPP tidaklah mudah, hal ini terlihat pada pengalaman saya saat menjadi fasilitator pendampingan dan juga saya alami, problemnya adalah:
- Ketidak mengetian akan pentingnya RPP bagi pembelajaran, karena RPP bukan lah sebagai panduan dan acuan guru saat mengajar, melainkan sebagai alat pemenuhan administrasi semata.
- Masih belum memahami struktur penulisan RPP yang benar, sehingga tidak sesuai panduan penilisan RPP yang tercantum dalam panduan .
- Gaptek, sehingga kesulitan dan lama dalam mengetik.
- Tidak PD membuat RPP sendiri. padahal mungkin itu lebih baik, karena sesuai keadaan peserta didik masing masing dimana kita mengajar.
- Belum memanfaatkan kerjasama antar guru mata pelajaran, baik di sekolah masing-masing maupun di kabupaten/kota nya padahal tentunya pembuatan RPP ini terasa lebih ringan dipikirkan bersama.
- Penyakit malas. Baik malas memulai, malas berpikir, malas berbuat
Selain itu ada beberapa kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam pembuatan RPP antara lain :
- KI tidak semua di tulis, khususnya mata pelajaran lain selain Pendidikan Agama Islam dan PPKn, padahal semua pelajaran harus menuliskan KI 1, 2, 3, dan 4
- IPK tidak menggunakan Kata Kerja Oprasional (KKO) dan tidak sesuai dengan yang termuat dalam KD.
- Guru belum menguasai KKO dan HOTS, sehingga IPK dan Tujuan pembelajaran monoton dan hanya sampai tingkat mengingat dan memahami saja.
- Penulisan tujuan pembelajaran tidak memuat dimensi lengkap A, B, C, D dan hanya aspek pengetahuan saja ( Untuk mapel PAI aspek sikap, aspek pengetahuan dan aspek keterampilan, sedangkan mapel lain hanya aspek pengetahuan dan keterampilan).
- Dalam penulisan RPP banyak guru yang belum mahami kesesuaian metoda dengan materi yang di pilih. sehingga bingung menempatkan metoda yang tepat.
- Guru terpaku pada buku siswa. sehingga pemilihan materi bukan berdasarkan silabus, melainkan berdasarkan buku siswa.
- Dalam penulisan media dan alat, tidak di sesuaikan dengan kesiapan sekolah masing masing dan kesiapan guru, sehingga terkadang semua hal di masukkan walaupun tidak di gunkan.
- Penulisan sumber belajar tidak lengkap, seperti daftar pustaka, dan situs webb juga di tulis tidak lengkap sampai tanggal unduhan.
- Pada kegiatan Pendahuluan terkadang belum memuat kegiatan apersepsi, mengkondisikan keadaan siswa, manfaat pembelajaran, mencantumkan tujuan pembelajaran, metode yang dilaksanakan, kebijakan lokal, serta penilaian yang akan dilakukan
- Penulisan metode pembelajaran tidak di lengkapi dengan sintak metode tersebut pada langkah kegiatan inti.
- Pada kegiatan Penutup tidak di lengkapi refleksi pembelajaran, penyampaian program remedial dan pengayaan.serta kegiatan tindak lanjut.
- Penulisan Penilaian, hanya sampai instrumen penilaian saja, seharusnya lengkapi mulai dari teknis, bentuk, alat istrumen, kunci jawaban, rubrik dan penentuan skor.
- Materi lengkap tidak terlampir, baik reguler, remedial dan pengayaan.
Inilah beberapa problem yang saya alami, padahal jika otak kita tidak selalu di asah, ibarat pisau akan cepat tumpul, justru makin tua, makin giat memanfaatkan otak kita, supaya tidak pelupa dan pikun
Bersama ini saya akan berikan hasil kerja saya dalam mengtasi problem di atas. Contoh Perangkat IPS Kurikulum 2013 revisi kelas VII
https://drive.google.com/drive/folders/18t1ySKFcGWlLaXXme4zmtxVSuNktWIXL?usp=sharing,
mungkin banyak yang harus di revisi oleh guru IPS lainnya, tapi anggap saja ini sebagai bahan kajian untuk semua. aamin . wassalam
https://drive.google.com/drive/folders/18t1ySKFcGWlLaXXme4zmtxVSuNktWIXL?usp=sharing,
mungkin banyak yang harus di revisi oleh guru IPS lainnya, tapi anggap saja ini sebagai bahan kajian untuk semua. aamin . wassalam
Comments
Post a Comment